Tindakan Tegas pada 600+ ATM Bitcoin di Tengah Aktivitas Kriminal, AS Memimpin
Pemberitahuan: Penting untuk diingat bahwa investasi di crypto memiliki risiko tinggi. Artikel ini disediakan sebagai informasi dan bukan sebagai saran investasi. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui syarat dan ketentuan kami. Kami mungkin saja menggunakan tautan afiliasi dalam konten kami dan menerima komisi.
Langkah tegas terhadap ATM kripto secara global terus berlanjut, dengan lebih dari 600 ATM Bitcoin yang dinonaktifkan selama dua bulan pertama kuartal ketiga 2024. Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah penutupan terbanyak.
Pihak berwenang mulai mengincar mesin ini karena keterlibatannya dalam berbagai tindak kriminal seperti pemerasan dan penipuan.
Data dari Coin ATM Radar mencatat penurunan besar pada jaringan ATM Bitcoin global. Pada Juli, 435 mesin ATM dihentikan, dan pada Agustus, 182 mesin mengalami nasib serupa. Amerika Serikat menjadi penyumbang terbesar dalam penurunan ini, dengan 411 ATM ditutup pada bulan Juli dan 258 pada bulan Agustus.
Kerugian Lebih dari $100 Juta Akibat Penipuan ATM Bitcoin, Lansia Jadi Korban Utama
Lonjakan penutupan ATM Bitcoin mencerminkan upaya pihak berwenang dan regulator dalam menindak tegas kejahatan finansial yang melibatkan mesin ini.
Di Chico, California, komite pemerintah setempat memperketat regulasi terhadap ATM Bitcoin, dengan rancangan aturan baru yang memperlakukan mesin-mesin ini serupa dengan institusi keuangan seperti bank.
Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat melaporkan adanya peningkatan sepuluh kali lipat dalam jumlah kasus penipuan yang melibatkan ATM Bitcoin sejak tahun 2020. Sebagian besar mesin ini memang berada di wilayah AS.
Penipuan yang memanfaatkan mesin ini biasanya mengeksploitasi anonimitas dan kecepatan transaksi kripto, memungkinkan para pelaku untuk menipu korban agar mentransfer uang melalui ATM Bitcoin dengan alasan palsu.
Pada tahun 2023, kerugian akibat penipuan yang melibatkan ATM Bitcoin mencapai lebih dari $110 juta. Lansia berusia 60 tahun ke atas tercatat tiga kali lebih mungkin menjadi target kejahatan ini.
Laporan terbaru juga menunjukkan bahwa semakin banyak penipu yang memanfaatkan ATM kripto untuk menipu korban. Salah satu kasus terbaru melibatkan seorang wanita di Troy, Michigan, yang kehilangan hampir $5.000.
Penipuan ini berawal dari email yang menyatakan adanya kelebihan pembayaran. Korban kemudian memasukkan uang tunai ke ATM Bitcoin dan membeli kartu hadiah untuk para penipu.
Setelah dana dimasukkan ke dalam ATM, uang tersebut langsung dikonversi menjadi mata uang digital, sehingga memudahkan para pelaku untuk memindahkannya ke akun-akun yang sering kali berada di luar negeri.
FBI mencatat lebih dari 2.000 keluhan terkait ATM kripto pada tahun 2023, terutama dari kelompok usia di atas 60 tahun.
Tindakan Tegas Internasional Terhadap ATM Bitcoin: Tidak Hanya Terjadi di AS
Pengawasan ketat terhadap ATM kripto tidak hanya terjadi di Amerika Serikat.
Pada 20 Agustus, Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman (BaFin) menyita 13 ATM kripto dari 35 lokasi di seluruh negeri sebagai bagian dari tindakan tegas mereka.
Otoritas Jerman khawatir bahwa mesin ini bisa menjadi sarang aktivitas kriminal jika tidak dilengkapi dengan sistem Know Your Customer (KYC) yang memadai, terutama untuk transaksi yang melebihi 10.000 euro.
Di Singapura, Otoritas Moneter Singapura (MAS) bahkan melarang keberadaan ATM kripto sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengatur iklan dan penggunaan cryptocurrency di kalangan publik.
Dampak dari tindakan regulasi ini terasa signifikan di pasar ATM kripto, yang saat ini mengoperasikan sekitar 38.790 mesin di seluruh dunia. Amerika Serikat dan Kanada menyumbang sekitar 91% dari total jaringan ini.
Sepuluh operator terbesar mengontrol 28.691 mesin, atau sekitar 74% dari pasar global, menunjukkan betapa terkonsentrasinya industri ini. Laporan terbaru juga mengungkapkan bahwa Australia kini memiliki lebih dari 1.000 ATM Bitcoin .
Apakah Regulasi Mengurangi Kejahatan atau Menghambat Adopsi Kripto? Wawasan dari Pakar
Beberapa pakar industri berpendapat bahwa penutupan ATM Bitcoin dapat menghambat akses masyarakat terhadap kripto, terutama bagi mereka yang mengandalkan mesin ini untuk masuk ke dunia aset digital.
Para pakar menyampaikan kekhawatiran tentang dampak dari penutupan ATM Bitcoin ini, menekankan pentingnya mesin-mesin tersebut dalam menyediakan akses ke cryptocurrency, terutama bagi individu yang tidak memiliki akses ke platform online.
Markus Levin, salah satu pendiri XYO Network, mengkritik langkah penutupan ini, menyatakan bahwa,
“ATM Bitcoin memberikan akses bagi banyak orang untuk masuk ke dunia kripto, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses tersebut. Menutupnya adalah tindakan yang tidak masuk akal. Tidak ada yang akan menutup ATM tunai.”
Levin meyakini bahwa tindakan regulasi ini lebih terkait dengan upaya mengontrol pertumbuhan pasar kripto daripada mencegah kejahatan yang nyata.
CEO dan pendiri BDE Ventures, Brian D. Evans, turut menyuarakan pandangan serupa. Menurutnya, ATM Bitcoin menawarkan potensi besar sebagai pintu masuk penting ke dalam dunia aset digital.
“Saya melihat ATM Bitcoin sangat bermanfaat bagi industri kripto, dan saya ragu klaim tentang aktivitas kriminal itu valid. Semua jalur masuk dan keluar untuk Bitcoin dan kripto sangat penting agar lebih banyak orang bisa mengakses aset ini.”
“Dalam jangka panjang, orang seharusnya langsung menggunakan kripto. Namun, ATM ini bisa menjadi solusi yang baik ketika regulasi yang jelas belum ada untuk memperluas akses bagi masyarakat.”
Evans menekankan bahwa masalah yang lebih luas terkait dengan tindakan regulasi terhadap ATM Bitcoin ini mungkin lebih mencerminkan keengganan otoritas untuk sepenuhnya menerima cryptocurrency, daripada sekadar masalah keamanan.
Operator seperti Bitcoin Depot, yang mengelola 8.512 ATM atau sekitar 21,9% dari total ATM Bitcoin di dunia, telah mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan. Perusahaan ini telah memperkenalkan peringatan penipuan dan prompt di layar mesin untuk memperingatkan pengguna mengenai potensi penipuan.
Namun, efektivitas dari langkah-langkah ini masih dalam pengawasan, mengingat insiden penipuan yang terus meningkat.
Jika berhasil diimplementasikan dengan baik, para pakar menyarankan bahwa solusi ini dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik. Mengombinasikan regulasi yang diperketat dengan teknologi canggih dapat lebih efektif daripada sekadar melarang keberadaan mesin ini sepenuhnya.
Jika Anda tertarik mempelajari lebih lanjut tentang perkembangan kripto yang bisa naik dalam waktu dekat, kunjungi artikel kami tentang crypto yang akan naik . Temukan informasi terbaru mengenai peluang aset kripto yang potensial. Jangan lewatkan kesempatan untuk menambah wawasan tentang investasi di dunia kripto.
Untuk Anda yang mencari informasi terbaru tentang mata uang kripto yang akan diluncurkan, lihat daftar lengkapnya di artikel coin baru yang akan launching . Dapatkan informasi mengenai coin terbaru sebelum masuk pasar. Temukan peluang investasi kripto yang menjanjikan hanya dengan satu klik.
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Mengupas AI Agents, Masa Depan Blockchain yang Mencengangkan
SOL Turun di Bawah $194: Fase Konsolidasi di Depan?
Pendiri Terra Do Kwon Menghadapi Keadilan AS Setelah Pertarungan Ekstradisi