Ethereum Berjuang: Ada Potensi Bearish Sebelum Lonjakan Besar ke US$10.000
Ethereum (ETH) terus menjadi sorotan dalam dunia kripto sebagai salah satu proyek paling menjanjikan.
Sebagai kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, banyak yang percaya bahwa Ethereum memegang peran penting dalam masa depan keuangan digital. Namun, pasar kripto selalu tidak terduga.
Analis Alan Santana baru-baru ini memberikan pandangan mendalam mengenai kondisi ETH saat ini dan potensi pergerakan harganya di masa depan.
Ethereum, Masih Sekedar Altcoin?
Menurut Alan Santana, meskipun ETH menjadi salah satu kripto terbesar, ia tetaplah altcoin. Hal ini menandakan bahwa volatilitas masih sangat tinggi, dan apa pun bisa terjadi di pasar.
“kita telah menyaksikan potensi bullish dan kapasitas pertumbuhan proyek ini serta lainnya,” ujar Santana.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa kita sedang mengalami fase koreksi, yang mengharuskan kita mempertimbangkan sisi bearish.
Dengan pergerakan koreksi yang sedang terjadi, Santana bertanya, seberapa jauh Ethereum dapat turun sebelum kita kembali melihat potensi bullish-nya?
Koreksi ini mencerminkan tren pasar yang lebih luas, dan meskipun koreksi bisa terasa mengkhawatirkan, ini bisa menjadi bagian dari perjalanan yang lebih panjang menuju lonjakan harga di masa depan.
Tren Bearish Berdasarkan Analisis Teknikal
Santana juga membahas berbagai indikator teknikal yang menunjukkan bahwa Ethereum saat ini berada dalam kondisi bearish.
Salah satu indikator utama yang ia sebutkan adalah MACD mingguan, yang menunjukkan adanya divergensi bearish yang sudah berlangsung selama lebih dari tiga tahun.
Ini merupakan kondisi terburuk yang terlihat sejak Januari 2022, ketika pasar bearish mulai mendapatkan momentum.
Selain itu, RSI mingguan juga menunjukkan tanda-tanda bearish dengan divergensi bearish yang sudah berlangsung hampir empat tahun.
Indikator ini telah kehilangan support terakhirnya, yang menunjukkan adanya potensi penurunan lebih lanjut.
Santana menyatakan bahwa level baseline baru, yaitu harga ETH di sekitar US$1.750 hingga US$1.550, adalah target selanjutnya. Ini adalah level yang diperdagangkan Ethereum pada Oktober 2023 sebelum lonjakan bullish terakhir terjadi.
Ancaman dari ETF Ethereum Spot
Selain indikator teknikal, Santana menyoroti potensi dampak dari ETF Ether spot . Dia menyatakan bahwa institusi besar berusaha masuk ke pasar dan berencana untuk membeli ethereum di kisaran harga US$1.000 hingga US$1.200.
Ini adalah level di mana Ethereum diperdagangkan pada November 2022. Santana menyebut bahwa meskipun harga ini terdengar sangat rendah, beberapa altcoin sudah berada di level tersebut, dan Ethereum, yang kini hanya altcoin, telah mengalami performa yang lebih buruk daripada pasar baru-baru ini, menunjukkan kelemahan.
“Suatu hari kita santai di depan komputer, hari berikutnya kita menyaksikan crash yang membuat harga turun lebih rendah dari yang dibayangkan,” tambahnya.
Meskipun prospek jangka pendek tampak suram, Santana tetap optimis terhadap potensi jangka panjang Ethereum. Dia percaya bahwa setelah fase koreksi ini berakhir, kita akan memasuki fase pertumbuhan baru.
“Ethereum dengan mudah bisa melampaui US$10.000 setelah koreksi ini selesai,” ujar Santana.
Namun, sebelum itu terjadi, kita harus melihat seberapa jauh penurunan harga ETH sebelum akhirnya bangkit kembali. [st]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Bitget akan menambahkan RED/USDT pada bot trading spot
REDUSDT sekarang diluncurkan untuk perdagangan futures dan bot trading
Blockchain oracle RedStone meluncurkan token RED, memungkinkan staking dan membuka jalan untuk hadiah multi-aset
RedStone telah meluncurkan token RED di Ethereum, dengan 10% dari total pasokan 1 miliar dialokasikan untuk komunitas melalui aktivitas klaim. Para staker awalnya akan mendapatkan imbalan dalam bentuk RED, dengan potensi di masa depan untuk aset lain seperti ETH, BTC, SOL, dan USDC, kata salah satu pendiri dan COO RedStone, Marcin Kazmierczak, kepada The Block.

Co-founder Solana lebih suka tidak ada cadangan kripto AS tetapi terbuka untuk 'persyaratan yang dapat diukur'
Pendekatan Cepat Pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, mengatakan bahwa cadangan strategis kripto di AS akan merusak desentralisasi — menyerukan agar tidak ada cadangan sama sekali. Jika cadangan harus ada, Yakovenko mengatakan itu harus didasarkan pada "persyaratan yang dapat diukur secara objektif" dan menyarankan Solana dapat memenuhi tolok ukur semacam itu.

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








