Dolar AS dan imbal hasil Treasury terus naik, Dow Jones dan S&P 500 telah turun selama tiga hari berturut-turut, dengan aset berisiko umumnya tertekan

Menurut pemantauan, tiga indeks saham utama AS jatuh pada hari Rabu. Dipengaruhi oleh harga saham Apple dan Nvidia yang lemah, investor menjual saham teknologi, saham chip, dan saham konsep AI, menyeret turun indeks Nasdaq sebesar 1,60%, memimpin penurunan. Dow Jones Industrial Average juga turun sekitar 1% selama tiga hari berturut-turut. Pasar cryptocurrency umumnya mengikuti penurunan pasar saham AS dengan Bitcoin sempat mendekati $65.000. Hingga waktu pers, Bitcoin dilaporkan pada $67.300 naik 0,36%, sementara Ethereum dilaporkan pada $2.550 turun 2,43%.

Dalam hal komoditas valuta asing menjelang pemilu, investor mempertimbangkan kemenangan penuh untuk Trump yang dianggap paling menguntungkan bagi dolar; oleh karena itu, Indeks Dolar naik lebih dari 0,3% mendekati level tertinggi tiga bulan sementara yen, euro, pound semuanya jatuh; emas spot naik ke $2760 selama perdagangan intraday mencapai level tertinggi lima hari tetapi kemudian berbalik dari naik menjadi turun di bawah tekanan dari kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi AS dengan emas spot turun 1,2% pada sesi perdagangan akhir dan perak spot anjlok lebih dari 4% mengucapkan selamat tinggal pada level tertinggi dalam dua belas tahun; peningkatan persediaan minyak mentah EIA minggu lalu melebihi ekspektasi menekan harga minyak dengan WTI crude turun lebih dari 1,3% mengakhiri dua hari berturut-turut kenaikan.

Beige Book yang dirilis oleh Federal Reserve pada hari Rabu menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di Amerika Serikat tidak banyak berubah, bisnis telah meningkatkan perekrutan, tekanan inflasi terus mereda. Dengan serangkaian data ekonomi yang kuat baru-baru ini dirilis, ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Fed telah melemah ditambah "Trump Inflation" mendorong pertimbangan pasar tentang ekspektasi pemotongan suku bunga terutama tahun depan menyebabkan dolar dan imbal hasil obligasi AS terus naik menekan aset berisiko seperti ekuitas, komoditas, cryptocurrency, mata uang non-AS umumnya berada di bawah tekanan.