Prediksi Harga BTC November, Mampu Cetak ATH Baru?
Setelah “Uptober” yang hanya mencetak kenaikan positif sebesar 10,76 persen, prediksi harga BTC untuk akhir November pun menyeruak. Berikut jawaban lengkap analis dari Tokocrypto kepada Blockchainmedia.id.
Harga Bitcoin terus menunjukkan tren positif, mendekati puncak tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebelumnya pada Maret 2024 di angka US$73.750 atau sekitar Rp1,15 miliar. Berdasarkan analisis Tokocrypto, peluang mencetak rekor baru semakin terbuka pad akhir November 2024 ini, didukung oleh berbagai sinyal bullish yang menguatkan kenaikan harga Bitcoin.
Alasan Prediksi Harga BTC November Dapat Tembus US$75 Ribu!
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebutkan bahwa tren “Uptober” kembali terjadi tahun ini, didorong oleh sentimen positif serta katalis makroekonomi yang solid. Bullish momentum pada Bitcoin di bulan Oktober ini selaras dengan fenomena Uptober, di mana Bitcoin kerap mengalami lonjakan harga signifikan pada bulan tersebut.
“Selain pola teknis seperti cup and handle, antisipasi terhadap Spot Bitcoin ETF turut berperan dalam tren ini. Minat yang tinggi dari investor institusional memperkuat pandangan bullish jangka panjang untuk Bitcoin, menjadikan Uptober sebuah fenomena yang kembali mencuat di pasar,” jelas Fyqieh kepada Blockchainmedia.id dalam keterangan tertulis belum lama ini.
Ia mencontohkan, pada Rabu, 30 Oktober 2024, harga Bitcoin sempat mencapai US$73.400 sebelum terkoreksi ke US$72.274, lalu berlanjut menjadi US$67 ribu pada hari-hari berikutnya.
Namun, dominasi kuat Bitcoin di pasar dan peningkatan volume transaksi harian hingga 14,86 persen menunjukkan minat yang makin solid dari investor.
“Dominasi BTC sebesar 58,7 persen dan arus masuk ke ETF yang mencapai US$870,02 juta per 29 Oktober 2024 mendukung potensi masuknya fase price discovery menjelang akhir bulan ini,” ungkap Fyqieh.
Data historis harga BTC bulanan. Secara historis, harga kripto berkapitalisasi pasar tertinggi itu mencatatatkan return rata-rata tertinggi, yakni 42,69 persen. Sumber: Coinglass .Fyqieh juga menyoroti formasi teknikal “ cup and handle ” sebagai sinyal bullish klasik yang mendukung kenaikan harga.
“Jika momentum ini terus berlanjut, sasaran ATH di atas US$75.000 sangat mungkin tercapai sebelum bulan ini berakhir,” tambahnya.
Pola Cup-and-Handle Siap Terbangkan Harga Bitcoin Hingga US$352.000!
Katalis Pemilu AS dan FOMC
Menjelang pemilihan presiden AS yang akan digelar sesaat lagi serta pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 7 November 2024, Fyqieh melihat adanya beberapa katalis kuat yang dapat mengangkat harga Bitcoin lebih tinggi.
“Faktor-faktor makroekonomi, seperti data pengangguran AS yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja, dapat berdampak besar pada kebijakan suku bunga,” ujarnya. Pelemahan data tenaga kerja ini berpotensi meningkatkan permintaan terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Antusiasme terhadap Spot Bitcoin ETF juga menjadi pendorong sentimen pasar positif terhadap Bitcoin. Ia merujuk catatan QCP Capital soal lonjakan open interest Bitcoin mencapai US$44,44 miliar, disertai kinerja pasar ekuitas yang kuat, menunjukkan tren bullish yang berpotensi berlanjut. Namun, Fyqieh juga mengingatkan adanya risiko koreksi jika pasar mengalami pembalikan mendadak.
AS Berusaha Kembalikan Dana Donasi Politik FTX, Apa Efeknya ke Pasar Kripto?
Dampak Kebijakan Suku Bunga dan Pilpres AS
Fyqieh menekankan bahwa pemilu AS dan keputusan FOMC akan berpengaruh signifikan pada harga aset kripto, terutama Bitcoin.
“Pemilu AS sering kali memicu volatilitas di pasar, dan jika kandidat pro-kripto menang, ekspektasi regulasi yang mendukung dapat memperkuat permintaan terhadap aset digital ini,” ujarnya.
Keputusan suku bunga oleh FOMC juga dipantau oleh investor kripto. Penurunan atau pertahannya suku bunga akan menjadi sinyal positif untuk Bitcoin sebagai aset pelindung nilai inflasi. Namun, kenaikan suku bunga agresif dari FOMC dapat memberikan tekanan pada aset kripto, karena investor cenderung beralih ke aset yang lebih aman.
Dalam skenario pasca-pilpres AS, Fyqieh menambahkan bahwa kemenangan Trump berpotensi membawa kebijakan yang lebih ramah terhadap pasar kripto, termasuk dukungan untuk ETF.
“Jika suku bunga juga kembali dipotong, investor kemungkinan besar akan lebih banyak memilih aset kripto sebagai pelindung nilai,” tambah Fyqieh.
Kombinasi kemenangan Trump dan pemangkasan suku bunga dapat mendorong harga Bitcoin ke kisaran US$75.000–US$80.000 atau sekitar Rp1,17 miliar-Rp1,25 miliar dalam beberapa bulan ke depan.
Fyqieh menutup dengan menekankan bahwa potensi Bitcoin mencapai ATH baru cukup besar, namun tetap mengingatkan investor agar waspada terhadap kemungkinan koreksi yang dapat mengganggu momentum positif ini. [ps]
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Anda mungkin juga menyukai
Eksklusif untuk pengguna baru Fiat: Nikmati rabat biaya transaksi 100% dalam USDT!
Pengguna baru Fiat dapat menikmati rabat biaya transaksi 100% untuk transaksi pertama mereka melalui kartu kredit/debit atau konversi tunai. Gabung Periode promosi: Jangka panjang. Cara berpartisipasi: Langkah 1: Beli kripto a) Melalui kartu kredit/debit (Visa, Mastercard, Google Pay, Apple Pay); b
Legend of Arcadia (ARCA): Menghadirkan Play-to-Earn ke Dunia Fantasi Para Toy Hero
Apa itu Legend of Arcadia (ARCA)? Legend of Arcadia (ARCA) adalah game kartu strategi multichain, gratis untuk dimainkan (free-to-play), dan play-to-earn dengan mode gameplay yang didesain untuk pemain solo dan pertempuran multipemain yang kompetitif. Pemain terjun ke dunia imajinatif yang dihuni o
Menimbang Dampak Kripto Harris/Trump pada Malam Pemilu
Direktur pelaksana Swan Bitcoin, John Haar, termasuk di antara mereka yang memperkirakan bahwa pemilu mungkin hanya akan berdampak jangka pendek pada pasar kripto
Bitcoin lebih jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa daripada yang Anda kira
Ternyata, bitcoin tidak pernah benar-benar mencapai rekor tertinggi pada bulan Maret. Terima kasih banyak, inflasi.