Bitcoin Geser Google dan Perak, Jadi Aset Terbesar Kelima di Dunia
Bitcoin kembali mencetak pencapaian signifikan, dengan aset kripto terbesar di dunia ini yang mulai menempati peringkat kelima sebagai aset dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mengalahkan raksasa teknologi Google dan komoditas berharga seperti perak.
Data dari CompaniesMarketCap menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mencapai US$1,87 triliun. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan nilai pasar Google sebesar US$1,85 triliun dan perak sebesar US$1,84 triliun.

Baca juga: Pekan Positif, ETF Bitcoin di AS Cetak Inflow Harian Rp15,7 Triliun
Pertama Kali dalam Sejarah
Ini merupakan posisi tertinggi yang pernah diraih Bitcoin sepanjang sejarah. Sebelumnya, Bitcoin hanya mampu bersaing dengan perak di posisi kedelapan pada Maret dan November 2024.
Lonjakan posisi ini terjadi seiring dengan reli harga yang signifikan. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin naik 6% hingga menyentuh angka US$94.300, level tertinggi sejak awal Maret. Kenaikan ini ditopang oleh meningkatnya minat institusional, arus masuk konsisten ke ETF spot Bitcoin, serta perbaikan sentimen makroekonomi global.
Katalis utama datang dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dalam sebuah forum tertutup bersama JPMorgan. Mengutip CNBC , Bessent menyebut bahwa kebuntuan tarif dengan Tiongkok saat ini tidak bisa dipertahankan, bahkan menyamakannya dengan “embargo dagang.” Ia menyiratkan bahwa proses deeskalasi akan segera dimulai, meski kesepakatan jangka panjang mungkin memakan waktu.
Di tengah kondisi ekonomi global yang masih diliputi ketidakpastian, para analis menilai Bitcoin kembali diminati sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Nilai dolar AS yang melemah, kekhawatiran inflasi berkepanjangan, serta ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve menjadi faktor-faktor pendukung daya tarik Bitcoin saat ini.
Sentimen positif ini diperkuat oleh Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan rencana penurunan signifikan terhadap tarif impor Tiongkok yang saat ini mencapai 145%. Ia juga memastikan bahwa Jerome Powell akan tetap menjabat sebagai Ketua The Fed, langkah yang turut meredakan kecemasan pasar terkait arah kebijakan suku bunga.
Sementara itu, performa ETF spot Bitcoin di AS mencatatkan rekor baru. Pada 22 April 2025, sebanyak 11 produk ETF Bitcoin spot mencetak arus masuk bersih kumulatif sebesar US$936 juta atau sekitar Rp15,7 triliun, menjadi rekor tertinggi sejak 17 Januari 2025.
Baca juga: Bitcoin Berpotensi Naik ke US$200.000 Berkat Hal Ini!
Disclaimer: Konten pada artikel ini hanya merefleksikan opini penulis dan tidak mewakili platform ini dengan kapasitas apa pun. Artikel ini tidak dimaksudkan sebagai referensi untuk membuat keputusan investasi.
Kamu mungkin juga menyukai
Ethereum Mulai Dilirik Lagi Setelah Sempat Melemah
Jaringan TRON Melebihi $70 Miliar USDT yang Beredar

Pi Network Luncurkan Tokenomik dengan Total Pasokan 100 Miliar Token!

Elon Musk Bersiap Tinggalkan D.O.G.E, Bagaimana Nasib Harga Dogecoin Selanjutnya?

Berita trending
LainnyaHarga kripto
Lainnya








